Picture
tulisan belum selesai..

"waduuhh.. spertinya saya masih terlalu newbie untuk menulis.. apalagi mempublish tulisan sendiri, malu lah sama sesepuh sesepuh sebelah yang tulisannya high class, sedangkan saya hanya menulis cakar ayam.. tulisan saya kurang bermutu, ya malu lah dibaca orang"

yaps, ungkapan diatas sering diungkapkan secara implisit oleh orang-orang yang hendak berniat menulis namun kemudian mengurungkan niatnya untuk menulis dengan alasan yang tidak jauh beda dengan ungkapan diatas (dan jarang skali ada orang jujur ngomong langsung secara eksplisit sperti itu, hehe :D )

Oiaa.. btw di site ini kok ndak ada fitur add emot sih? kan jadi susah eykee menggambarkan feel.. ya minimal site ini ngasi lah fitur add emot, hehe :D


back to topic, hmm yaa, di era yang penuh kemudahan informasi ini, generasi kita masih kurang berminat untuk menulis, padahal menulis itu penting.. hmm besok deh tak tambahi lagi ini..

mengutip amanah yg diberikan oleh bapak siapa sy lupa namanya, yang menang akuntan award di HUT IAI yang bertempat di dyandra convention center, kurang lebihnya sperti ini:

    |     "akuntan kita sebenarnya tidak kalah dengan akuntan luar negeri dalam hal kemampuan teknis, tapi dalam hal kemampuan mengemukakan pendapat kita kurang"

menulis itu melatih mental untuk mengemukakan pendapat. ketika kita menulis di media sosial (yang selalu published) kita akan begitu berhati-hati dan takut kalau argumen kita sekiranya akan disanggah serta pikiran lainnya
ada 2 mahasiswa sebut saja agus dan budi. si agus lebih smart dari pada si budi dalam hal kemampuan teknis namun cenderung diam dan kurang suka mengemukakan pendapat. sedangkan si budi tidak lebih smart dari pada si agus, namun si budi gemar mengemukakan pendapat, maka tentu budi akan berpeluang memilliki network yang lebih luas dari pada agus, sehingga budi akan mempunyai peluang lebih banyak dari pada agus. alangkah lebih baik jika kita cukup mumpuni dalam hal teknis serta aktif dalam mengemukakan pendapat, niscaya network yang luas akan kita dapatkan.
in process next..
add: old see young, and young see old.. the fact.. see next
grammar kita rusak? bodo amat, penting saya mau nulis.. orang nulis kan menang nulis, serta orang baca yah menang baca.. artinya yg menulis ya suka suka dia mau nulis dgn grammar rusak jg gapapa, begitu pula yg membaca klo merasa kurang menarik ya monggo baca yang lain.. hehe
yg jago itungan.. masa km ndak bosan jadi tipe positivis terus? di imbangi dengan nulis dunk jadi punya kemampuan normatif, jadi smakin ningkat kan ilmunya, hehe
keren lagi yg kecerdasan spasialnya tinggi
kalau secara gender, (responden usia 15-25) kayaknya yg suka nulis itu cwe yah

hahaaaahaa, nanti JAK kan udah tua, masa nulis terus? nah kita gantikan, wkwk.. chayooo.. thanks JAK for inspiring us :))
atau kalau boleh saya daftar jadi adminnya? hehe :D

dengan menulis, kita sedikit banyak akan berupaya mempertahankan argumen kita, nah inilah cara pembelajaran yang lebih baik dari pada mendekam sendiri di tulisan yang unpublished. karena kalau kita berniat publish, maka niat kita untuk mempertahankan argumen akan meningkat, maka kita akan belajar lebih serius

dhini khatulistiyani
9/10/2014 01:34:26 am

aku iseng buka ini mu mas, hahaha bener sih apa yang kamu tulis. bahkan saat aku baru sadar kalau "krisis pd"-ku semakin parah, aku menyesal sudah menghapus blogspot ku yang akhirnya gak bisa dikembalikan lagi. dan memulai lagi dari awal itu, susah!

Reply



Leave a Reply.

    Author

    these are my pure essay